Pages

Subscribe Twitter

Minggu, 30 Desember 2012

Kisah Burung Merpati dan Mawar Putih


      Di sebuah hutan yang jauh dari keramaian. Hiduplah seekor burung merpati yang mencintai sekuntum mawar putih. Namun, mawar putih begitu sombong dan tidak menerima cinta burung merpati. Tetapi, mawar putih memberi 1 syarat yang mungkin mustahil dilakukan oleh burung merpati. Karena besarnya cinta sang merpati, diapun menyanggupinya. Syaratnya yaitu, sang merpati harus membuat mawar putih menjadi semerah darah.


       Keesokan harinya, burung merpati datang lagi menemui mawar putih. Disana banyak penduduk hutan yang menyaksikan kejadian tersebut. Sang burung merpati memotong sayapnya dan diteteskannya darah itu ke kelopak mawar putih. Seketika mawar putih berubah menjadi mawar merah.




       Saat itu, mawar putih baru sadar, kalau cintanya burung merpati begitu besar terhadapnya. Dia sangat menyesal akan perbuatannya. Tapi, semuanya sudah terlambat. Sang merpati telah terbujur kaku kehabisan darah. Hanya tinggal penyesalan yang tiada habisnya. 

“Teman, sayangilah orang-orang yang menyayangimu sebelum dia pergi meninggalkanmu”





0 komentar:

Posting Komentar

Minggu, 30 Desember 2012

Kisah Burung Merpati dan Mawar Putih



      Di sebuah hutan yang jauh dari keramaian. Hiduplah seekor burung merpati yang mencintai sekuntum mawar putih. Namun, mawar putih begitu sombong dan tidak menerima cinta burung merpati. Tetapi, mawar putih memberi 1 syarat yang mungkin mustahil dilakukan oleh burung merpati. Karena besarnya cinta sang merpati, diapun menyanggupinya. Syaratnya yaitu, sang merpati harus membuat mawar putih menjadi semerah darah.


       Keesokan harinya, burung merpati datang lagi menemui mawar putih. Disana banyak penduduk hutan yang menyaksikan kejadian tersebut. Sang burung merpati memotong sayapnya dan diteteskannya darah itu ke kelopak mawar putih. Seketika mawar putih berubah menjadi mawar merah.




       Saat itu, mawar putih baru sadar, kalau cintanya burung merpati begitu besar terhadapnya. Dia sangat menyesal akan perbuatannya. Tapi, semuanya sudah terlambat. Sang merpati telah terbujur kaku kehabisan darah. Hanya tinggal penyesalan yang tiada habisnya. 

“Teman, sayangilah orang-orang yang menyayangimu sebelum dia pergi meninggalkanmu”





0 komentar on " Kisah Burung Merpati dan Mawar Putih "

Posting Komentar