Pages

Subscribe Twitter

Minggu, 30 Desember 2012

Doa Terakhir


ENTAH APA LAGI YANG SANGGUP KUPERBUAT RASANYA BELENGGU ITU SEMAKIN MENCENGKRAMKU MENGHENTIKAN NADI-NADI DARAHKU
AKU SEKARAT KINI.. DENGAN SISA-SISA NAPAS YANG BERSANDAR DI KERONGKONGANKU.. SEOLAH AJALKU KIAN DEKAT...
PASUKAN BURUNG PEMANGSA JUGA KIAN RIANG MENYAMBUTKU... GAGAK HITAM SEDARI TADI BERPUTAR- PUTAR DIATAS KEPALAKU DENGAN
NYANYIAN PENJEMPUT SANG MAUT..

hanya isakan kecil yang masih terdengar
dari celah celah telingaku....
airmata tak mampu jatuh lagi .. 

telah habis.. 
telah terkikis kepiluan yang
menyumbat perasaanku....
aku tak mampu lagi mendesah..aku tak
sanggup lagi menggerakan mulutku....

aku kan pasrah... akan semua ini
karena kuakui kekalahan telah menemaniku
percuma rasa yang dulu kupunya
membara..

hanya sebagai mahkota cinta
yang tak terpakai dan tak mampu terlihat
tergeser oleh keegoisan yang meludahi
perasaanku...


wahai sang maut segera jemput aku..
karena ku tak mampu hadapi beban ini
telah pudar harapanku akan cinta ..


wahai sang waktu selesaikan asa ku
dengan tamatkan masa dalam jalanku
karena sayangku telah punah dan tertutup.
kuburkan aku dalam jurang bumiMu..
tanpa nisan2  ... tanpa bunga2
karena percuma tak akan ada yang mau
menoleh ke makamku
tulislah nisanku dengan

                                                                                                                   
"terlahir bukan untuk dicinta ...
karena tak pernah kutemukan semua itu...

terima kasih CIPTAKU ...
kuakan tersenyum dengan semua cobaanMu....


0 komentar:

Posting Komentar

Minggu, 30 Desember 2012

Doa Terakhir



ENTAH APA LAGI YANG SANGGUP KUPERBUAT RASANYA BELENGGU ITU SEMAKIN MENCENGKRAMKU MENGHENTIKAN NADI-NADI DARAHKU
AKU SEKARAT KINI.. DENGAN SISA-SISA NAPAS YANG BERSANDAR DI KERONGKONGANKU.. SEOLAH AJALKU KIAN DEKAT...
PASUKAN BURUNG PEMANGSA JUGA KIAN RIANG MENYAMBUTKU... GAGAK HITAM SEDARI TADI BERPUTAR- PUTAR DIATAS KEPALAKU DENGAN
NYANYIAN PENJEMPUT SANG MAUT..

hanya isakan kecil yang masih terdengar
dari celah celah telingaku....
airmata tak mampu jatuh lagi .. 

telah habis.. 
telah terkikis kepiluan yang
menyumbat perasaanku....
aku tak mampu lagi mendesah..aku tak
sanggup lagi menggerakan mulutku....

aku kan pasrah... akan semua ini
karena kuakui kekalahan telah menemaniku
percuma rasa yang dulu kupunya
membara..

hanya sebagai mahkota cinta
yang tak terpakai dan tak mampu terlihat
tergeser oleh keegoisan yang meludahi
perasaanku...


wahai sang maut segera jemput aku..
karena ku tak mampu hadapi beban ini
telah pudar harapanku akan cinta ..


wahai sang waktu selesaikan asa ku
dengan tamatkan masa dalam jalanku
karena sayangku telah punah dan tertutup.
kuburkan aku dalam jurang bumiMu..
tanpa nisan2  ... tanpa bunga2
karena percuma tak akan ada yang mau
menoleh ke makamku
tulislah nisanku dengan

                                                                                                                   
"terlahir bukan untuk dicinta ...
karena tak pernah kutemukan semua itu...

terima kasih CIPTAKU ...
kuakan tersenyum dengan semua cobaanMu....


0 komentar on " Doa Terakhir "

Posting Komentar